Kamis, 13 Maret 2014

Minyak jelanta picu kanker

    Setelah saya baca di internet ternyata menggunakan  minyak goreng berkali-kali dapat  menyebabkan  kangker. Dibawah ini saya akan lampirkan artikel yang diambil dari surat kabar Harian terbit silahkan anda simak dengan seksama

    JAKARTA— Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) seharusnya mengawasi secara ketat penggunaan minyak jelanta alias minyak bekas gorengan yang kini beredar luas di masyarakat, kata Dr Marius Widjajarta kepada Harian Terbit, Senin (7/8).

    "Selain manfaatnya sudah tidak ada lagi, minyak jelanta berisiko bagi kesehatan karena bisa memicu penyakit kanker," kata Ketua Yayasan Pemberdayaan KonsumenKesehatan Indonesia (YPKKI) itu.

    Selain itu, kata dia, pemerintah mesti mengawasi limbah minyak goreng yang sudah digunakan restoran-restoran siap saji. "Limbah minyakgoreng'eks restoran siap saji itu kerap diperjual belikan laludigunakan lagi untuk menggoreng makanan."

    Menurut dia, Badan POMperlu memberikan label pada setiap minyak goreng, berapa kali maksimal bisa dipakai."Misalnya, maksimal tiga kali.Sebab,kalau sudah melebihi 4 kali , apalagiminyak goreng curah,yang tidak bermerek maka komposisinya sudah berubah. Minyak bekas ini cenderung mengandung karsigen yang bisa memicu penyakft kanker," jelasnya.

    Dari pantauan YPKKI , makanan siap saji seperti ayamgoreng (junk food) kerapmenggunakan minyak goreng secara berlebih. "Bahkan sampai ayamnya tenggelam oleh minyak. Kita bisa bayangkan kalau minyak tersebut dipakai lagi untu k beberapa kali  menggoreng makanan."

    Menurut Marius, masyarakat lebih aman menggunakan minyak goreng dari bunga matahari . Walau biayanya relatif lebih mahal tetapi minyak goreng canola ini aman untuk kesehatan. "Minyak goreng yang bermerek dan berpromosi aman bagi kesehatan, nonkolesterol itu juga tidak menjamin aman bagi kesehatan.Sama saja, minya k goreng bermerek atau tidak. Kalau pemakaiannya berkali-kal i tentu mengubah komposisinya."

    Namun  untuk sebagian,masyarakat seperti kebiasaan orang Jawa mereka cenderung
menyukai pemakaian minyakj elanta, katanya "Ini karena faktor budaya atau kebiasaan saja. Mereka bilang semakin sering minya k gorengnya dipakai maka rasa makanannya menjadi lebih sedap."

    Hal senada diungkapkan spesialis gizi dari RSP Pertamina. dr Titi Sekar Indah, bahwa pemakaian minyak jelantaberkali-kal i mengandung risiko penyaki t kanker. Sebab selain  komposisinya berubah,minyak ini mengandun gradikal bebas.

    "Kalau suhu minyak goreng itu terlalu panas sampai mengeluarkan asap akan cepat mengubah komposisi minyak goreng, dari pemakaian tidakjenuh ganda menjadi jenuh ganda. Kala u untuk menggoreng makanan panasnya sedang saja."

    Menurut Titi , yang amanbagi kesehatan memang minyak goreng yang berasal daribunga matahari dan minyak zaitun. "Minyak canola atau bunga matahari ini relatif  mahal karena masih impor."ujarnya. (ari )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar