Seringnya kita makan atau jajan makanan diluar membuat kita tidak sadar bahwa kita mempunyai alergi pada makana seperti ebi,ikan asin,bumbu penyedap,seafood dan masih banyak lagi.gejalanya seperti gatal-gatal,bintik merah,pusing dan panas pada tubuh.
Alergi makanan terjadi jika ada protein dari makanan atau molekul besar lainnya yang masuk ke dalam jaringan tubuh. Molekul tersebut oleh tubuh akan dianggap sebagai benda asing, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat alergi. Nah, keberadaan benda asing tersebut akan memicu tubuh memberikan reaksi sistem kekebalan dan mengeluarkan antibodi, histamin, dan lain sebagainya, dengan maksud untuk melokalisasi benda asing tersebut.
Biasanya makanan yang sering memberikan reaksi alergi adalah kacang, susu, telur, gandum, kacang kedelai, ikan, kerang, dan makanan laut lainnya. Lalu bagaimana cara mengatasi kondisi alergi makanan?
Hindari bahan makanan yang menyebabkan alergi. Cara ini
paling ampuh, namun gampang-gampang sulit dilakukan, karena sering
kali makanan yang dikonsumsi memasukkan sedikit bahan yang
menyebabkan alergi. Contoh: alergi terhadap susu. Jika mengonsumsi
kue risoles isi ragout, tetap saja reaksi alergi akan muncul,
karena ragout juga diberi campuran susu dalam adonannya.
*
Menggunakan obat anti alergi .
* Dengan kemajuan teknologi, banyak zat pembuat alergi dalam makanan yang sudah bisa dikeluarkan sehingga makanan tersebut menjadi lebih aman dikonsumsi, seperti mengeluarkan kafein dalam kopi. Dengan demikian mereka yang alergi terhadap kafein kopi dapat mengonsumsi kopi jenis decaffeinated, atau mungkin moka.
Jika alergi terhadap:
* Teh: yang sering membuat alergi dari teh adalah tannin. Tannin banyak terdapat dalam black tea. Oleh karena itu bagi yang alergi terhadap teh, coba pilih teh oolong, teh hijau, atau teh putih.
* Kopi: yang sering menyebabkan alergi adalah kafein. Solusi dengan tidak mengonsumsi kopi atau mengganti dengan kopi decaffeinated atau moka.
* Seafood: merupakan sumber protein hewani dan kaya akan vitamin serta mineral. Alternatifnya dengan mencari sumber protein hewani lainnya yang tidak menyebabkan alergi seperti telur, daging sapi, daging ayam, dan lain-lain.
* Wortel: merupakan jenis sayuran yang kaya akan beta karoten (sejenis karotenoid). Alergi terhadap wortel sering terjadi jika wortel tidak dimasak atau hanya dimasak sebentar. Alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan memasak wortel lebih lama sehingga protein yang menyebabkan alergi akan rusak saat proses pemanasan. Dapat juga mengganti wortel dengan sumber karotenoid lainnya seperti pepaya, tomat, dan lain sebagainya.
* Kedelai: merupakan sumber protein nabati, alternatif penggantinya adalah kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, oncom, dan lain-lain.
* Susu: kaya akan kalsium dan mineral lainnya. Alternatifnya dengan mengonsumsi minuman atau makanan lain yang kaya akan kalsium atau yang sudah difortifikasi dengan kalsium dan mineral lainnya, seperti aneka jus yang sudah difortifikasi dengan kalsium, dan lain-lain.
* Dengan kemajuan teknologi, banyak zat pembuat alergi dalam makanan yang sudah bisa dikeluarkan sehingga makanan tersebut menjadi lebih aman dikonsumsi, seperti mengeluarkan kafein dalam kopi. Dengan demikian mereka yang alergi terhadap kafein kopi dapat mengonsumsi kopi jenis decaffeinated, atau mungkin moka.
Jika alergi terhadap:
* Teh: yang sering membuat alergi dari teh adalah tannin. Tannin banyak terdapat dalam black tea. Oleh karena itu bagi yang alergi terhadap teh, coba pilih teh oolong, teh hijau, atau teh putih.
* Kopi: yang sering menyebabkan alergi adalah kafein. Solusi dengan tidak mengonsumsi kopi atau mengganti dengan kopi decaffeinated atau moka.
* Seafood: merupakan sumber protein hewani dan kaya akan vitamin serta mineral. Alternatifnya dengan mencari sumber protein hewani lainnya yang tidak menyebabkan alergi seperti telur, daging sapi, daging ayam, dan lain-lain.
* Wortel: merupakan jenis sayuran yang kaya akan beta karoten (sejenis karotenoid). Alergi terhadap wortel sering terjadi jika wortel tidak dimasak atau hanya dimasak sebentar. Alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan memasak wortel lebih lama sehingga protein yang menyebabkan alergi akan rusak saat proses pemanasan. Dapat juga mengganti wortel dengan sumber karotenoid lainnya seperti pepaya, tomat, dan lain sebagainya.
* Kedelai: merupakan sumber protein nabati, alternatif penggantinya adalah kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, oncom, dan lain-lain.
* Susu: kaya akan kalsium dan mineral lainnya. Alternatifnya dengan mengonsumsi minuman atau makanan lain yang kaya akan kalsium atau yang sudah difortifikasi dengan kalsium dan mineral lainnya, seperti aneka jus yang sudah difortifikasi dengan kalsium, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar